BBPOM gerebek pabrik kosmetik ilegal di Purwokerto

balai sulit pengawas obat dan makanan (bbpom) semarang bersama dinas kesehatan (dinkes) kabupaten banyumas menggerebek suatu pabrik kosmetik ilegal selama purwokerto, rabu.

saat dikonfirmasi wartawan dalam sela-sela penggerebekan, petugas bbpom semarang, d kristina mengatakan bahwa rumah selama kawasan perumahan elit, permata hijau blok 8 nomor 57 diduga digunakan untuk pabrik yang memproduksi kosmetik ilegal.

usaha ini tidak memiliki izin produksi, tapi telah beroperasi sejak dua bulan terakhir, ujarnya.

menurut dia, pihaknya bersama dinkes banyumas sering memperoleh laporan serta pengaduan daripada penduduk terutama mahasiswi juga wanita muda tenntang dugaan peredaran kosmetika ilegal ini.

Informasi Lainnya:

bahkan, papar dia, sebuah salon kosmetik selama banyumas sudah ditutup dari dua bulan 2012 sebab membeli koleksi kosmetika dan mengandung material berbahaya.

dalam penggerebekan ini, lanjut dia, pihaknya menyita puluhan kardus berisi seluruh jenis kosmetika ilegal.

produk yang kami sita ini bermacam jenisnya, seperti krim pagi, krim siang, juga krim malam. kami baru mesti melakukan uji laboratorium untuk kenal kandungan unsur kimia selama produk kosmetika ini, katanya.

menurut dia, pabrik kosmetika cv dse disukai milik seorang penduduk berinisial s dan mempekerjakan 10 karyawan, tiga pihak pada antaranya lulusan d3 farmasi.

sementara tersebut, kepala jenis pengendalian juga pembinaan sumber daya kesehatan (p2psdk) dinkes banyumas ronin hidayat menyampaikan bahwa pihaknya menerima laporan daripada pelanggan dan mengalami iritasi akibat menggunakan pilihan kosmetika ilegal ini.

kami sudah curiga sejak dua bulan kemarin sebab sebelumnya, kami menutup suatu salon yang jual kosmetika ilegal, katanya.

menurut dia, kosmetika ilegal ini dijual murah melalui sasaran mahasiswi dan perempuan muda.

sementara wartawan yang sedang meliput penggerebekan itu, diusir dengan betul perempuan dan diduga untuk pemilik pabrik kosmetika ilegal tersebut.

kita sudah miliki izin, papar perempuan tersebut sambil mengusir wartawan dan masuk ke selama rumah.